Guru TIK Tetap Tolak Penghapusan Mapel

SOLO- Meski dijamin tetap dibutuhkan dalam Kurikulum 2013, Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional (AGTIKKNAS) bersikukuh menuntut pemerintah...

SOLO-Meski dijamin tetap dibutuhkan dalam Kurikulum 2013, Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional (AGTIKKNAS) bersikukuh menuntut pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan penghapusan mata pelajaran (Mapel) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam Kurikulum 2013.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Wamendikbud, Musliar Kasim sebelumnya telah menyatakan bahwa guru TIK tetap akan dibutuhkan dalam penerapan Kurikulum 2013. Hanya saja, peran guru TIK yang akan disamakan dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang hanya memberikan pelayanan perihal TIK kepada para siswa.

Ketua Umum AGTIKKNAS, Firman Oktora menuturkan, pada dasarnya pihaknya sepakat dengan misi pemerintah terhadap guru TIK yang direncanakan bertugas memberi layanan berbasis IT untuk sekolah. Akan tetapi, hal tersebut tidak lantas dapat dijadikan alasan untuk menghapus TIK dan KKPI.

“Kami sepakat dengan misi pemerintah yang ingin membangun IT environment di sekolah-sekolah. Karena sebelumnya kami para guru TIK memang sudah melakukan hal tersebut meskipun tidak dinyatakan secara tertulis. Hanya saja, hal itu tidak seharusnya langsung menghapus TIK sebagai Mapel. Bahkan seharusnya lebih dapat dikembangkan,”  paparnya kepada Joglosemar, Kamis (27/3).

Selain itu, Firman menambahkan, untuk membangun IT environment membutuhkan pembentukan divisi IT di sekolah-sekolah. Kemudian divisi tersebut akan memberikan pelayanan IT secara menyeluruh pada siswa dan guru.

“Jangan hanya terjebak bahwa guru TIK sebagai kepala laboratorium komputer saja. Bagaimanapun juga, Mapel TIK tetap dibutuhkan untuk membangun paradigma TIK yang benar bagi siswa. Dengan kata lain, Mapel TIK merupakan salah satu untuk yang dapat menyampaikan pendidikan karakter pada siswa. Tidak hanya transfer knowledge saja. Dan itu dapat dilakukan melalui jam tatap muka di kelas,” imbuhnya.

Seminar Nasional

Firman menandaskan, pihaknya tetap akan mengupayakan agar pemerintah melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan tersebut. Sebagai langkahnya, AGTIKKNAS akan menggelar seminar nasional yang menghadirkan Mendikbud Mohammad Nuh sebagai pembicara di Jakarta pada April mendatang.

“Harapannya melalui seminar tersebut dapat menyatukan persepsi antara Kemdikbud dan AGTIKKNAS. Dalam upaya ini, kami juga membangun komunikasi melalui diskusi untuk menyamakan persepsi dengan para guru TIK di daerah-daerah,” pungkasnya.

Related

TIK 1113793621111898628

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comment

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item