TIK Menjadi Pondasi Dasar Kehidupan di Abad 21
Berdasarkan hasil survei ECAR Student Study - Mobility di tahun 2010, pencarian informasi dalam penggunaan Information technology (IT) yang ...
https://agtikknas.blogspot.com/2014/01/tik-menjadi-pondasi-dasar-kehidupan-di.html
Berdasarkan hasil survei ECAR Student Study - Mobility di tahun 2010, pencarian informasi dalam penggunaan Information technology (IT) yang dilakukan oleh siswa menempati posisi teratas. Sedangkan posisi kedua yaitu penggunaan IT untuk mengakses jejaring sosial, disusul mengakses E-Mail, Maps, akses musik, dan lainnya. Dengan akses terhadap informasi yang dilakukan siswa, tentu saja mengajarkan IT kepada siswa merupakan suatu keharusan.
Sumber : http://fpmipa.upi.edu/berita/TIK-Menjadi-Pondasi-Dasar-Kehidupan-di-Abad-21/0000162.html
Menurut Ketua AGMP TIK Jawa Barat Firman Oktora, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi pondasi dasar kehidupan di abad 21. “Terjadi perbedaan antara cara berpikir siswa dengan guru. Guru berpikir bahwa teknologi adalah sekadar alat saja, sedangkan siswa berpikir bahwa teknologi adalah pondasi kehidupan teknologi. Hal ini menjadi dasar dari semua yang siswa lakukan,” papar Firman Oktora dalam Rembug Nasional Guru TIK dengan tema “Reposisi TIK dan Guru TIK di Sekolah dalam Penguatan Implementasi Kurikulum 2013” di Gedung FPMIPA UPI, Kamis (23/1/14).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI, sebagai bagian dari hari jadinya kedua Prodi tersebut. Rembug tersebut diselenggarakan sebagai respon terhadap ditiadakannya mata pelajaran TIK pada sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Melalui rempug ini, para guru TIK membicarakan posisi guru TIK kedepannya. Hasilnya, mereka membentuk Asosiasi Guru TIK Nasional sebagai wadah dalam memperjuangkan nasib para guru TIK.
Firman Oktora menjelaskan, bahwa mata pelajaran TIK dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan TIK dengan baik dan benar sesuai dengan keahliannya. “Pemanfaatan TIK dengan baik dan benar ini harus menjadi nilai bagi siswa, agar IT bisa digunakan sesuai pemanfaatannya,” ujarnya.
Beberapa karakteristik terkait TIK yang menjadi bagian pendidikan dan pembelajaran di sekolah, yaitu TIK tidak sekadar terampil, tetapi lebih memerlukan kemampuan intelektual. Kedua, materi TIK berupa tema-tema esensial, aktual serta global yang berkembang dalam kemajuan teknologi pada masa kini. “Sehingga menjadi mata pelajaran yang dapat mewarnai perkembangan perilaku dalam kehidupan,” tutur Firman Oktora.
Ketiga, materi TIK dikembangkan dengan pendekatan interdisiplier dan multidimentasional. “Interdisipliner maksudnya adalah melibatkan berbagai disiplin ilmu, sementara multidimensional maksudnya adalah mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat,” kata Firman Oktora.
Ia juga menyebutkan beberapa peran strategis mata pelajaran TIK, yaitu mata pelajaran TIK bukan sekadar keterampilan saja, membangun kekuatan logika, membangun pola fikir sistematis, membangun sikap bekerjasama/sinergis, membangun kemampuan komunikasi, membangun kemandirian, membangun kreativitas, membangun jejaring, dan membangun etika dan apresiatif.
Salah satu rekomendasi dari rembug itu adalah memperjuangkan kembali mata pelajaran TIK masuk kurikulum nasional untuk kedepannya. Firman Oktora memaparkan pengembangan kurikulum untuk mata pelajaran TIK.
Pertama, memperkenalkan konsep dasar tentang TIK kepada siswa, mulai dari tingkat sekolah dasar.
Kedua, mempresentasikan TIK pada sekolah menengah dengan cara yang dapat diakses dan berguna dalam kredit kurikulum, misalnya dalam matematika dan sains.
Ketiga, menawarkan pelajaran tambahan pada sekolah menengah yang memungkinkan siswa tertarik untuk mempelajari lebih dalam. “Juga mempersiapkan mereka untuk masuk ke dunia kerja atau perguruan tinggi,” lanjutnya.
Keempat, meningkatkan pengetahuan TIK bagi semua siswa.
Kelima, meningkatkan attitude TIK yang baik dan benar.
Keenam, perubahan dan penambahan SK dan KD yang menunjang untuk penguatan logika dan pola berfikir sistematis.
Ketujuh, melakukan kegiatan pembelajaran TIK seperti tatap muka, online, diskusi, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.
Kedelapan, melakukan evaluasi yang mencakup konseptual, kapabilitas, keterampilan dan attitude.(Rdn)
Sumber : http://fpmipa.upi.edu/berita/TIK-Menjadi-Pondasi-Dasar-Kehidupan-di-Abad-21/0000162.html